Friday, April 29, 2011

komunikasi antar pribadi

            Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi 2 orang atau lebih baik dalam masyarakat, organisasi bisnis atau non bisnis dengan media seperti telepon, handphone, face to face atau bahasa untuk mencapai tujuan.
Tujuan dari komunikasi pribadi adalah menumbuhkan simpati melalui sikap positif dari lubuk hati misalnya dengan menjadi sukarelawan, memberikan dukungan moriil, atau memberikan dana, obat, makanan, pakaian, atau bangunan kepada mereka yang membutuhkan, menyampaikan informasi, berbagi pengalaman baik yang menyenangkan atau yang menyedihkan, menjalin kerja sama, menceritakan kekecewaan atau mencurahkan hati dalam rangka mendapat nasehat atau solusi, dan memotivasi dengan bentuk financial atau non financial.


      
Yoseph devito mengemukakan 2 perspektif untuk melihat efektivitas komunikasi antar pribadi sebagai berikut :

1. Perspektif humanistik, yang mencakup :
            a. Keterbukaan
            b. Perilaku suportif
- deskriptif
- spontanitas
- profesionalisme
            c. Perilaku positif
            d. Empati
            e. Kesamaan

2. Perspektif pragmatis, yang mencakup :
            a. Bersikap   yakin
            b. Kebersamaan
            c. Manajemen interaksi
            d. Perilaku ekspresif
            e. Orientasi pada orang lain

Komunikasi tidak lain merupakan interaksi simbolik. Manusia dalam berkomunikasi lebih pada memanipulasi lambang-lambang dari berbagai benda. Semakin tinggi tingkat peradaban manusia semakin maju orientasi masyarakatnya terhadap lambang-lambang.

Liliweri (1997:13) dalam Tamsil (2005:8) menyebutkan beberapa ciri komunikasi antarpribadi, yaitu:
1. Arus pesan dua arah.
2. Konteks komunikasi adalah tatap muka.
3. Tingkat umpan balik yang tinggi.
4. Kemampuan untuk mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi.
5. Kecepatan untuk menjangkau sasaran yang besar sangat lamban.
6. Efek yang terjadi antara lain perubahan sikap.

Perlu juga sebelum mendefinisikan komunikasi antarpribadi kita harus memahami perbedaan komunikasi antarpribadi dan komunikasi non antarpribadi. 

Asumsi dasar komunikasi antarpribadi adalah bahwa setiap orang yang berkomunikasi akan membuat prediksi pada data psikologis tentang efek atau perilaku komunikasinya, yaitu bagaimana pihak yang menerima pesan memberikan reaksinya. Jika menurut persepsi komunikator reaksi komunikan menyenangkan maka ia akan merasa bahwa komunikasinya telah berhasil.

Setiap berkomunikasi dengan orang lain kita secara tidak langsung membuat prediksi tentang efek dan prilaku komunikasinya. Menurut Miller ada tiga tingkatan analisis yang digunakan dalam melakukan prediksi, yaitu: tingkat kultural, tingkat sosiologis, dan tingkat psikologis.

Tujuan – tujuan komunikai antar pribadi yang diuraikan diatas dapat dilihat dari dua perspektif yaitu:

A.      Tujuan – tujuan ini dapat dilihat sebagai faktor – faktor motivasi atau sebagai alasan –alasan mengapa kita terlibat dalam komunikasi antarpribadi. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa kita membantu orang lain untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang.


B.      Tujuan – tujuan ini dapat dipandang sebagai hasil efek umum dari komunikasi antarpribadi. Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa sebagai suatu hasil dari komunikasi antar pribadi kita dapat mengenal diri kita sendiri, membuat hubungan lebih baik  bermakna  dan memperoleh pengetahuan tentang dunia luar.

No comments:

Post a Comment